POPULER

Rabu, 20 Februari 2013

Dahulu di sebuah desa kecil ada seorang perempuan yang sangat dikagumi. Perempuan ini di beri banyak kelebihan oleh Tuhan. Dia sangat cantik, bahkan cerita tentang kecantikannya terdengar sampai penjuru negeri. Selain itu dia di beri kekayaan yang sangat melimpah.

Banyak sekali laki-laki yang tertarik padanya dan berusaha mendapatkannya. Laki-laki  silih berganti datang melamarnya untuk dijadikan istri. Suatu hari datang seorang bangsawan datang untuk melamarnya.

Ketika laki-laki itu datang dang mengungkapkan keinginannya untuk memperistri, perempuan itu berkata dalam hatinya “kecantikanku terlalu berharga untuk menjadi milik laki-laki gemuk seperti dia.” Akirnya perempuan itu menolak lamaran bangsawan itu.


Pada hari lain datang seorang pemuda tampan yang bermaksud sama. Pemuda ini adalah seorang petani dari sebuah desa yang jaraknya sekitar 100mil dari rumah perempuan ini. Saat pemuda itu berada di rumahnya ia kembali berkata dalam hatinya “aku jauh lebih kaya dari petani itu, semua harta yang aku miliki terlalu mewah untuknnya. Aku tidak akn menikah dengannya.” Perempuan itupun kembali menolak lamaran yang datang padanya.

Selang beberapa waktu datang seorang pangeran yang juga bermaksud untuk melamranya. Perempuan itu mulai tertarik pada sang pangeran, tapi pikiran seperti sebelumnya muncul kembali. “ah, tidak juga untukpangeran ini. Kecantikan dan kekayaanku masih terlalu berharga untukknya.” Penolakan kembali terucap dari bibirnya.

Hari demi hari berganti, tahun demi tahun berlalu. Perempuan cantik itupun mulai bertambah tua. Kecantikan wajahnya mulai digantikan keriput. Kekayaan yang selalu ia banggakan mulai habis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Waktu terus berjalan, hingga perempuan itu semakin tua. Kecantikannya yang dulu terkenal, kini hilang bak ditelan bumi. Ia akhirnya hidup dalam kesendirian di rumahnya, rumah yang dulunya megah terawat kini seperti rumah yang tak berpenghuni. Sampai kemtian datang tak seorangpun tahu bahwa ia masih tinggal di rumah itu.



0 komentar: